Ketahui 5 Tipe Evaporator, Ada Apa Saja?

tipe evaporator/pexels/cang hai
tipe evaporator/pexels/cang hai

Dalam industri-industri besar, evaporator memiliki tugas yang sangat penting, karena bisa membuat komponen cair berubah menjadi gas.

Dengan berubahnya zat cair ke dalam bentuk gas, maka keadaan tersebut bisa digunakan untuk mengurangi limbah, hingga membuat pelarut pulih lagi dari cairan.

Evaporator sendiri memiliki bermacam-macam tipe dimana setiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Dengan mengetahui tipe-tipe evaporator, anda bisa lebih mudah memilih dan membeli evaporator yang sesuai dengan bisnis anda sendiri.

Saat pemilihan evaporator sesuai, maka bisnis anda berpotensi menjadi maju dan lebih lancar sehingga bisa menghasilkan omset berlipat.

Definisi Evaporator

Definisi evaporator ialah sebuah alat yang dirancang untuk membuat komponen tertentu menguap. Komponen yang diuapkan oleh evaporator sendiri mulai dari zat kimia hingga larutan tertentu yang perlu dirubah menjadi uap.

Prinsip yang menjadi dasar dari evaporator ialah penukaran panas dan pemisahan uap yang terbentuk dari zat cair. Alat elektronik satu ini memiliki sejumlah komponen yaitu bagian evaporasi, bagian penukar panas, serta bagian pemisah antara cairan dengan uap panas.

Jika evaporator selesai menguapkan cairan, maka uap tersebut akan ditempatkan ke dalam kondensor untuk dikondensasi atau diembunkan

Baca Juga : Kenali 7 Gangguan Umum Pada Kompresor

Berikut 5 Tipe Evaporator yang Perlu Anda Ketahui

1. Direct Contact Evaporator

Tipe evaporator nomor satu bernama Direct Contact Evaporator, sebuah alat yang bisa mengubah cairan menjadi uap.

Direct Contact Evaporator sendiri memiliki tabung yang ditengahnya terdapat ruang untuk proses pembakaran.

Alat ini juga mempunyai ciri khas, berupa terjadinya kontak langsung antara gas pemanas dengan cairan yang akan diuapkan.

Kontak langsung ini bisa menghasilkan koefisien perpindahan panas dalam skala yang besar, sehingga baik digunakan untuk menguapkan larutan yang kental.

Kekurangan dari tipe evaporator yang pertama adalah tidak terlalu efektif untuk menghemat energi, karena sudah banyak udara panas yang terbuang dan tidak bisa dikembalikan.

2. Forced Circulation Evaporator With External Heater

Tipe evaporator nomor dua adalah Forced Circulation Evaporator With External Heater, sebuah alat yang perlu dirangkai karena memiliki bagian yang terpisah-pisah.

Unitnya terdiri atas pompa, exchanger, hingga heat yang harus dipasang terlebih dahulu sebelum digunakan.

Evaporator jenis ini memiliki harga yang lebih murah, namun di saat yang sama memiliki kekurangan karena perlu dirakit sendiri dan membutuhkan ruangan yang lebih luas.

3. Agitated Film Evaporator

Agitated Film Evaporator merupakan tipe evaporator yang memiliki sistem pemanas yang terletak pada bagian luar tabung. Evaporator ini juga memiliki bentuk yang bervariasi, karena bisa berbentuk horizontal maupun berbentuk vertikal.

Di Bagian sumbu evaporator terdapat satu alat yang bentuknya seperti batang dan bisa diputar. Fungsi utama batangan ini adalah mengalirkan cairan yang hendak diuapkan oleh evaporator.

Pada bagian tabung evaporator ini ada sebuah ruangan yang bisa memisahkan uap dan aliran air, sehingga perpindahan panas bisa berlangsung dengan lancar tanpa adanya sumbatan.

Penggunaan Agitated Film Evaporator bagus untuk larutan kental, karena bisa membuat padatan dengan menguapkan air.

Berbeda dengan evaporator nomor tiga, Agitated Film Evaporator memiliki harga yang lumayan mahal, karena konstruksinya yang rumit ditambah dengan tingginya biasa operasi.

Baca Juga : Ketahui 5 Manfaat Air Dryer Pada Kompresor

4. Falling Film Evaporator

Tipe evaporator nomor empat adalah Falling Film Evaporator, pada evaporator ini cairan yang akan diproses mengalir ke bawah sehingga bisa membentuk film di sekitar dinding bagian dalam pipa.

Mengalirnya zat cair ke pipa disebabkan gaya gravitasi serta gesekan uap yang ada di sekitar evaporator. Bukan cuma za cair, zat uap yang sudah terbentuk pun nanti akan turun karena pengaruh gaya gravitasi.

Pada Falling Film Evaporator, bagian pemanasan memiliki luas yang lebih besar dibandingkan dengan volume cairan yang ada di dalam.

Dengan adanya besaran luas ini, maka pemanasan bisa dilakukan dengan ideal, sehingga perubahan pada zat tidak akan berubah secara signifikan, mengingat volumenya yang kecil.

5. Stirred, Discontinuous Evaporator

Tipe evaporator yang terakhir adalah Stirred, Discontinuous Evaporator, yaitu alat yang bertugas membuat larutan menjadi padat.

Untuk membuat larutan menjadi padat akan dilakukan dua jenis pemanasan yaitu internal heating serta eksternal heating.

Dalam pemanasan internal, udara panas dialirkan ke dalam koil, sedangkan pemanasan secara eksternal dilakukan dengan cara menyalurkan pemanas melalui jaket yang ada pada shell.

Itu dia sejumlah tipe evaporator yang penting untuk anda ketahui. Khususnya bagi anda yang memiliki industri tertentu yang membutuhkan alat elektronik ini. Dengan mengetahui tipe dan kekurangan masing-masing evaporator, anda bisa memiliki gambaran yang cukup untuk menentukan jenis evaporator mana yang cocok digunakan untuk bisnis anda.

Baca Juga : Inilah 5 Tipe Pipa Kompresor, Ada Apa Saja?

Jika anda tertarik untuk mengetahui hal-hal lain seputar alat elektronik di dunia industri, maka anda bisa mengunjungi laman website PT Mutiara Tata Teknika. Perusahaan ini menyediakan artikel informatif seputar industri beserta jasa service, instalasi hingga sewa berbagai macam alat elektronik.

Share Artikel :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Telegram
WhatsApp

Artikel Lainnya

sewa kompresor industri

Sewa Kompresor Industri

Kompresor industri adalah salah satu peralatan yang sangat penting dalam banyak sektor industri, mulai dari manufaktur, konstruksi, hingga pertambangan. Fungsinya yang vital untuk menyediakan udara

Read More »